Minggu, 25 November 2018

Peranan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat dalam Pembentukan Karakter

gaimana bentuk pendidikan serta konsep – konsep apa yang sering diterima oleh seorang anak di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat, sedikitnya sudah digambarkan pada pendahuluan di atas, maka pada pembahasan ini , penulis lebih memfokuskan pada contoh – contoh konkrit upaya penerapan konsep yang diharapkan dapat menumbuhkembangkan perilaku yang dapat membentuk karakter anak, serta kendala – kendala yang dihadapi dalam melaksanakan upaya dimaksud.
1. Peran Keluarga
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa lingkungan rumah dan keluarga memiliki andil yang sangat besar dalam pembentukan perilaku anak. Untuk itu pastilah ada usaha yang harus dilakukan terutama oleh pihak – pihak yang terkait didalamnya sehingga mereka akan memiliki tanggung jawab dalam hal ini.
Beberapa contoh kebiasaan yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga :
- Membiasakan anak bangun pagi, mengatur tempat tidur dan berolahraga
- Membiasakan anak mandi dan berpakaian bersih
- Membiasakan anak turut membantu mengerjakan tugas – tugas rumah
- Membiasakan anak mengatur dan memelihara barang – barang yang dimilikinya
- Membiasakan dan mendampingi anak belajar / mengulang pejaran/ mengerjakan tugas sekolahnya
- Membiasakan anak pamit jika keluar rumah
-. Membiasakan anak mengucap salam saat keluar dari dan pulang ke rumah
-. Menerapkan pelaksanaan ibadah sholat sendiri dan berjamaah
-. Mengadakan pengajian Alquran dan ceramah agama dalam keluarga
-. Menerapkan musyawarah dan mufakat dalam keluarga sehingga dalam diri anak akan tumbuh jiwa demokratis
- Membiasakan anak bersikap sopan santun kepada orang tua dan tamu
- Membiasakan anak menyantuni anak yatim dan fakir miskin
Kendala – kendala yang dihadapi dalam keluarga :
Tidak ada / kurangnya keteladanan / contoh penerapan yang diberikan oleh orang tua.
Orang tua atau salah satu anggota keluarga ( orang dewasa ) yang tidak konsisten dalam melaksanakan usaha yang sedang diterapkan
Kurang terpenuhinya kebutuhan anak dalam keluarga, baik secara fisik maupun psikhis sebab ada ungkapan yang menyatakan bahwa ’kepatuhan anak berbanding sama dengan kasih sayang yang diterimanya’.
Tempat tinggal yang tidak menetap
2. Peran Sekolah
Jika dilingkungan rumah/ keluarga , anak dapat dikatakan “ menerima apa adanya” dalam menerapkan sesuatu perbuatan, maka dilingkungan sekolah sesuatu hal menjadi “mutlak”adanya, sehingga kita sering mendengar anak mengatakan pada orang tuanya “ Ma, Pa, kata Bu guru/ Pak guru begini bukan begitu “ Ini menunjukkan bahwa pengaruh sekolah sangat besar dalam membentuk pola pikir dan karakter anak, namun hal ini pun bukanlah sesuatu yang mudah tercapai tanpa ada usaha yang dilakukan. Untuk menjadi ‘Bapak dan Ibu’ guru seperti dalam ilustrasi diatas butuh keteladanan dan konsistensi perilaku yang patut diteladani .
Contoh – contoh perilaku yang dapat diterapkan disekolah:
· Membiasakan siswa berbudaya salam, sapa dan senyum :
- Tiba di sekolah mengucap salam sambil salaman dan cium tangan guru.
Menyapa teman, satpam, penjual dikantin atau cleaning servis di sekolah
Menyapa dengan sopan tamu yang datang ke sekolah
· Membiasakan siswa berbicara dengan bahasa yang baik dan santun
· Mendidik siswa duduk dengan sopan di kelas
· Mendidik siswa makan sambil duduk di tempat yang telah disediakan, tidak sambil jalan- jalan
· Membimbing dan membiasakan siswa sholat Dhuha dan sholat dzuhur berjamaah di sekolah
Kendala – kendala yang dihadapi di sekolah ;
· Tidak ada / kurangnya keteladanan / contoh yang diberikan
· Guru yang tidak konsisten dalam melaksanakan aturan yang telah ditetapkan
· Lingkungan sekolah yang tidak kondusif untuk pembelajaran
3. Peran Masyarakat
Masyarakat pun memiliki peran yang tidak kalah pentingnya dalam upaya pembentukan karakter anak bangsa. Dalam hal ini yang dimaksud dengan masyarakat disini adalah orang yang lebih tua yang “ tidak dekat “, “ tidak dikenal “ “ tidak memiliki ikatan family “ dengan anak tetapi saat itu ada di lingkungan sang anak atau melihat tingkah laku si anak . Orang – orang inilah yang dapat memberikan contoh, mengajak, atau melarang anak dalam melakukan suatau perbuatan.
Contoh – contoh perilaku yang dapat diterapkan oleh masyarakat :
- Membiasakan gotong royong, misalnya : membersihkan halaman rumah masing – masing, membersihkan saluran air, menanamipekarangan rumah.
- Membiasakan anak tidak membuang sampah dan meludah di jalan , merusak atau mencoret – coret fasilitas umum
- Menegur anak yang melakukan perbuatan yang tidak baik.
Kendala – kendala yang dihadapi dimasyarakat ;
- Tidak ada kepedulian
- Tidak merasa bertanggung jawab
- Menganggap perbuatan anak adalah hal yang sudah biasa
4. Peran Pemerintah
Pemerintah sudah tentu memiliki andil yang besar dalam pembentukan karakter anak bangsa sebab berbagai kebijakan terlahir dari para penentu kebijakan. namun kadang kala ada kebijakan / aturan yang justru tidak disadari dapat memupuk perilaku anak yang tidak baik, contohnya :
- Membuka tempat – tempat hiburan atau taman – taman wisata yang tidak ada pengawasan yang ketat, misal; ada batas jam malam berkunjung, razia KTP bagi yang berpasangan, dsb.
- Menetapkan peraturan tidak merokok ditempat umum/ tertentu, namun saat berdialog langsung dengan para siswa, seorang pejabat justru sambil merokok tidak henti – hentinya atau saat melakukan rapat di ruangan ber AC para pejabat sambil ber asap ria.
- Menekankan disiplin untuk semua kegiatan , tapi kenyataannya masih banyak yang menggunakan “jam karet”.
- Memberikan izin penayangan film- film yang bertajuk film anak di televisi namun tidak memiliki nilai didaktis didalamnya padahal televisi adalah media yang sangat dekat dengan anak.

Sumber : http://mawar-mamamia.blogspot.com/2010/06/peranan-keluarga-sekolah-dan-masyarakat.html


EmoticonEmoticon